Kalipucang - Bagi sebagian masyarakat yang berada di pesisir, seperti Pangandaran, Kalipucang dan Parigi, mencari ikan melalui memancing merupakan rutinitas sehari-hari. Selain menyenangkan, juga hasilnya untuk pauk sehari-hari.
Namun, memasuki bulan puasa ini, aktifitas memancing rupanya tidak hanya dilakukan oleh mereka yang hobi tetapi dilakoni juga oleh masyarakat biasa sebagai pengisi waktu menuju adzan magrib alias ngabuburit seperti yang dilakukan oleh puluhan pemancing di sungai Ciputrapinggan Kalipucang, Senin, (30/6/2014).
Salah seorang pemancing yang setia di depan "jeujeurnya", Engkus (48) warga Bulak Laut Pangandaran mengaku, dirinya selalu memancing bersama untuk berburu ikan belanak di sungai Ciputrapinggan karena airnya tidak keruh. "Saya kadang dapat 15 ekor ikan belanak besar sampai ada yang 3 kilogram satu ekornya,"ujar Engkus.
Engkus menuturkan, berangkat dari rumah sekitar pukul 13:00 WIB dan sampi pukul 16:30 WIB. Apabila sedang ramai katanya, keramaian orang yang sedang memancing seperti pasar penuh berjejer di pinggir sungai.
"Hasilnya juga tergantung pada umpan, kalau saya pakai pelet ataupun cacing ditambah lemak. Itu pun kalau ada,"tutur Engkus.
Hal serupa juga dikatakan Pujianto (36) warga Desa Babakan Pangandaran yang berangkat dari rumah 12:00 WIB sampai pulang pada pukul 17:30 WIB. Memancing kata Pujianto tidak hanya dilakoni pada bulan puasa saja, tetapi setiap hari usai pulang kerja.
"Dan kebetulan sekarang bulan puasa, jadi sekarang mancing sambil ngabuburit. Kalau sedang banyak ikan sampai dapat 15 kg. Pokoknya seperti memancing ikan di kolam bila lagi banyak ikan mah,"ucap Pujianto.
Saat ditanya umpannya apa, Pujianto mengaku akan merahasiakannya. Karena jenis umpan akan memengerahui perolehan ikan yang didapat.
"Kadang meski duduk berjejer, umpannya berbeda. Bila si pemancing kerap dapat ikan, si pemancing yang satunya lagi ngintip umpan yang dipakai si pemancing yang sukses itu dan begitu sebaliknya,"katanya