Berita Pangandaran

BPBD: JLSS Jawa Tengah Ruas Sidaleja-Pangandaran Terendam Banjir.

Jum'at, 14 Juni 2024 07:07 WIB 74
BPBD: JLSS Jawa Tengah Ruas Sidaleja-Pangandaran Terendam Banjir.

Cilacap -
RALAT: Berita sebelum alenia5: ..... .100-200 meter, tepat dalam sentimeter ...... Ditulis oleh.

Menurut Wijonardi, Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cilacap, Jalur Lintas Selatan Selatan (JLSS) yang berada di Jalan Raya Nasional Sidareja-Pangandaran di wilayah Desa Cinyawang. Daerah di sekitar Jembatan Pelimpah terendam banjir. "Banjir disebabkan oleh curah hujan yang tinggi yang terjadi sejak Selasa (25/10) pukul 18.00 WIB hingga dini hari tadi sekitar pukul 03.00 WIB," katanya di Ciracap, Rabu. Menurut dia, kondisi tersebut mengakibatkan ruas Jalan Nasional Sidaleja-Pangandaran, khususnya di sekitar Jembatan Perimba, Desa Chinyawan, Kecamatan Kedunguleja, meluap dan melimpas ke Sungai Sidaleja sejak pukul 10.30 WIB.

Akibat kejadian tersebut, Jalan Raya Nasional Sidaleja-Pangandaran dilaporkan ditutup untuk kendaraan.

"Menurut informasi terakhir yang diterima sore ini, panjang ruas jalan yang terendam banjir mencapai 100 meter dan ketinggian banjir antara 100 hingga 200 sentimeter," kata Wijonardi. Menurut Wijonardi, banjir tersebut disebabkan oleh kondisi geografis daerah cekungan, di mana jalan lebih rendah dari jembatan dan anak Sungai Citanduy.

Oleh karena itu, kata dia, jalan tersebut tergenang ketika Sungai Citanduy memiliki debit air yang tinggi.

Sehubungan dengan insiden banjir tersebut, ia mengatakan bahwa petugas kepolisian sektor Patimuan mengalihkan arus lalu lintas dari Pangandaran, Jawa Barat, melalui Banjar atau Menghanti.

Lebih lanjut ia mengatakan bahwa Unit Pelaksana Teknis BPBD Wilayah Sidaleja telah mengerahkan perahu evakuasi beserta pelampung, termasuk mengirimkan 100 kantong plastik ke lokasi banjir.

Tangkapan layar dari video yang dikirim oleh BPBD Kabupaten Cilakapu pada hari Rabu (26/10/2022) mengenai banjir di jalan nasional jalur Sidaleja-Pangandaran (JLSS) yang memasuki Desa Chinyawan, Kecamatan Patimuan, Cilakapu. / Kantong plastik diisi pasir dan digunakan untuk membendung luapan banjir di jalan tersebut untuk mengantisipasi meluapnya air ke pemukiman warga di sisi timur tanggul," ujar Wijonardi

. Lebih lanjut ia mengatakan bahwa hujan deras yang terjadi pada Selasa (25 Oktober) malam dan Rabu (26 Oktober) dini hari juga menyebabkan banjir di Desa Wanareja, Sidamulya, dan Bantar, Kecamatan Wanareja, dengan ketinggian air berkisar antara 20 hingga 120 cm. Menurut dia, jumlah warga yang terdampak banjir di Kecamatan Wanareja mencapai 400 jiwa dari 163 kepala keluarga.
Selain banjir, tanah longsor terjadi di Desa Jambu (Kecamatan Wanareja), Desa Cijeruk (Dayeuhluhur), Desa Cijati (Cimanggu), Desa Salebu, Desa Sepatnunggal dan Desa Cibeunying (Majenang), Desa Matenggeng Desa Matenggeng (Dayeuhluhur) dan Desa Boja (Majenang) mengalami longsor bergerak.

"Melalui UPT BPBD Wilayah Majenang, bencana di Majenang, Wanareja, Cimanggu dan Dayeuhluhur telah dilakukan asesmen," kata Wijonardi.

Hal ini dikarenakan, menurut prakiraan cuaca yang dikeluarkan oleh BMKG, kejadian cuaca ekstrem dapat terjadi hingga 27 Oktober 2022. ***3***



Scroll to Top