Lebak Bitung - Erwin Komarasukma, Ketua Badan Penyelamat Wisata Tirta (Balawista) Kabupaten Lebak, mengatakan wisatawan yang sedang liburan sekolah dilarang berenang di pantai selatan Banten untuk mencegah terjadinya kecelakaan di laut. "Laut adalah tempat yang sangat berbahaya untuk berenang. "Kami meminta wisatawan untuk tidak berenang di pantai karena ombaknya cukup tinggi," kata Erwin pada hari Minggu saat dihubungi di Rangkasbitung, Lebak.

Laporan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geologi (BMKG) dari beberapa hari yang lalu mengindikasikan bahwa ketinggian gelombang di pantai selatan Banten berkisar antara 2,5 meter sampai 4,0 meter. Balawista Lebak telah menginformasikan kepada pengelola pariwisata, penginapan, relawan, nelayan, Pokdarwis, Koramil, Polsek, dan pengelola tempat pelelangan ikan (TPI).

Wisatawan dilarang berenang di pantai selatan Banten, mulai dari Pantai Bagedur, sekitar Binuangun, Suka Hujan, Chihara, Sibobos, Pangalangan, Baya, Promanuk, dan Sawarna karena risiko kecelakaan laut yang disebabkan oleh ombak tinggi sampai dengan 4,0 meter. Dilarang. "Kami berharap wisatawan mematuhi larangan tersebut agar tidak menimbulkan kecelakaan laut," kata Erwin. Menurut dia, wisatawan yang mengunjungi berbagai tempat wisata di pantai selatan Provinsi Banten pada akhir pekan kebanyakan berasal dari Jawa Barat dan DKI Jakarta. Mereka menikmati pantai selatan Banten karena panoramanya yang indah dan alami.

Namun, pantai selatan Banten saat ini cukup berbahaya, terutama saat berenang ketika ombak sedang tinggi.

Balawista di Lebak bersiaga untuk melakukan pengawasan di kawasan wisata pantai dengan menyiagakan puluhan petugas dan menambah rambu-rambu bahaya di daerah rawan kecelakaan laut. Mereka juga mengimbau para orang tua untuk selalu mengawasi anak-anak mereka ketika bermain di sekitar pantai. Erwin Komarasukuma mengatakan, "Sejak awal tahun ini, kami telah menerima laporan adanya beberapa wisatawan di pantai selatan wilayah Banten yang menjadi korban kecelakaan laut dan meninggal dunia akibat gelombang tinggi."